Menyambut mahasiswa baru Bimbingan dan Konseling,
pihak birokrasi jurusan membuat acara Stadium Generale, Jumat (3/10). Mengangkat
tema Prospek Profesi Guru BK/Konselor di Sekolah dan Masyarakat. Dr. Adit
Atmoko, M. Pd, Ketua Program Studi BK Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang
dipilih menjadi pemateri dalam acara.
Acara ini bertujuan untuk membangun sebuah pandangan
peserta khususnya mahasiswa baru agar lebih mengerti tentang prospek-prospek
apa saja yang ada di Sekolah dan Masyarakat bagi lulusan BK nanti.
“Lihatlah, masyarakat Indonesia lebih percaya batu
ponari. Ini jelas masalah dan ini peluang bagi kita sebagai konselor untuk
masuk ke masyarakat,” bukanya sambil menunjuk video yang memutar berita Ponari.
Adi Atmoko menjelaskan bahwa konselor menjadi kunci
bagi penyelesaian-penyelesaian masalah di masyarakat. Hanya karena kurangnya
keberanian untuk tampil di masyarakat saja yang membuat sampai saat ini profesi
konselor belum begitu terkenal.
Di barat, profesi konselor adalah salah satu yang
paling dicari masyarakat untuk mengentaskan masalahnya. Namun di Indonesia hal
itu masih belum terlihat. Konselor di masyarakat adalah keniscayaan. Dengan daya
upaya dari para staf pendidik yang menghasilkan para konselor berkualitas akan
mampu membangun paradigm positif konselor di masyarakat. Selain daripada itu
adalah kreativitas dan inovasi yang mampu membuat profesi konselor terpandang
di masyarakat.
Lalu bagaimana dengan miskonsepsi di sekolah tentang
BK?
Adi Atmoko menjelaskan bahwa itu memang adalah
tanggung jawab kita semua. “Apa yang terjadi saat ini memang tidak kita
harapkan. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh calon konselor di sini,”
tegasnya sambil menunjuk tangan ke arah seluruh peserta.
Memang sampai saat ini, misskonsepsi BK di sekolah
cukup menjadi perhatian banyak pihak. BK menjadi salah satu profesi yang telah
memenuhi syarat menjadi profesi, yang bekerja adalah seorang yang professional dan
dengan cara yang professional pula. Justru saat ini yang terjadi di lapangan
adalah sebaliknya. Banyak sekali penyimpangan BK di ranah sekolah terutama. Hal
ini tentu menjadi tanggung jawab kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar