Oleh:
Sinta Saraswati*
Mengawali masuk Perguruan Tinggi
dengan sebutan sebagai mahasiswa adalah suatu proses panjang mulai dari harus
berjuang lulus SMA/SMK sampai mengikuti seleksi dan akhirnya dinyatakan
diterima di perguruan tinggi/Unnes, di Fakultas Ilmu Pendidikan di jurusan Bimbingan dan Konseling. Proses
panjang yang telah Anda tempuh hingga
saat ini merupakan bagian kemenangan dan kesuksesan Anda. Semoga Anda semua menyadari dan mensyukuri karunia
ini karena terkabulnya doa Anda, orangtua dan pihak lain yang terkait dengan
semua usaha Anda. Persoalannya, apakah
di jurusan Bimbingan dan Konseling
Anda akan berjuang seperti ketika Anda mengikuti seleksi? Jangan
sia-siakan ketika memulai, berproses dan
mengakhiri rangkaian kegiatan akademik
dan non akademik. Cobalah untuk
membuat komitmen sejak awal Anda
menapakkan kaki di jurusan Bimbingan dan Konseling.
Mengapa anda memilih jurusan
Bimbingan dan Konseling? Menjawab pertanyaan ini ada beragam jawaban, alasan dan sebagainya. Ada alasan
yang betul-betul berdasar pada pemahaman
tentang jurusan Bimbingan dan Konseling sehingga memiliki komitmen untuk berupaya dapat diterima , ada yang memilih
karena mengikuti keinginan pihak lain (orang
tua ataupun sahabat), dan tidak tahu tentang Bimbingan dan Konseling, ada pula
yang memilih tanpa alasan apapun selain hanya ingin berkuliah saja. Dengan berbagai
alasan apapun yang melatarbelakangi Anda memilih jurusan ini maka salah satu
yang perlu untuk dikembangkan adalah membangun komitmen .
Bagaimana membangun komitmen bagi
diri? Arti sederhana dari komitmen adalah janji. Janji pada diri kita sendiri
atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.
Berbicara
komitmen berarti berbicara tentang bagaimana kita menjalankan apa yang menjadi
janji kita secara konsisten. Janji itu bisa ditujukan buat diri sendiri,
keluarga, Allah, dan sebagainya, yang akhirnya membentuk komitmen terhadap diri
sendiri, komitmen terhadap keluarga, komitmen terhadap Allah.
Beberapa
cara untuk membangun dan menjaga komitmen diri, yang merupakan kunci terjaganya
komitmen-komitmen yang lain, sebagai berikut:
- Menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Untuk membangun komitmen diri sebenarnya mudah, karena kita sendiri yang menetapkan tujuannya.
- Pahami dan tetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan kita, termasuk mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang dapat melemahkan semangat kita untuk tetap konsisten.
- Membuat batas waktu/deadline, untuk mengetahui sejauhmana kita berhasil untuk konsisten.
- Menerapkan reward and punishment, bila berhasil mencapai target berilah hadiah/imbalan.Bila tidak sesuai target, konsekuensinya kita perlu mendapatkan hukuman. Dengan hal ini dapat membantu kita untuk berpegang pada komitmen yang harus kita jalani.
Bagi orang yang menghargai hidupnya
pasti mempunyai arah tujuan yang ingin dicapainya dengan baik. Oleh karena itu,
dalam proses mencapai tujuan hidup ini pun pasti di awali dengan sebuah
komitmen. Kenapa? Karena komitmen itu adalah keyakinan dasar yang mengikat
sedemikian kuatnya di dalam jiwa sehingga membelenggu jiwa dan seluruh hati
nuraninya, kemudian menggerakkan perilaku menuju ke arah tujuan yang
diyakininya. Selanjutnya, dikatakan awali hidup dengan sebuah komitmen, karena
komitmen adalah energi yang tidak pernah habis, Selanjutnya, dikatakan awali
hidup dengan sebuah komitmen, karena komitmen adalah energi yang tidak pernah
habis.
Tanpa
komitmen! kita hidup tanpa
nyawa.
Dengan adanya komitmen inilah
kualitas hidup akan semakin bermakna. Membangun
komitmen memanglah sangat susah, apalagi jika kita harus berkomitmen pada suatu
hal dan harus bisa mempertanggung jawabkan komitmen itu. Namun ada kalanya
komitmen itu memang harus dibentuk di dalam diri kita sendiri agar bisa
memiliki perubahan menjadi seseorang yang lebih baik lagi dari biasanya. Adakalanya
sebuah komitmen itu tidak berhasil diterapkan
di dalam diri kita, namun apa salahnya kita mencoba dan terus mencoba agar
komitmen itu bisa benar-benar terbentuk di dalam diri kita sendiri. Berbicara
tentang komitmen berarti sudah jelas kita berbicara bagaimana kita bisa
menepati sebuah janji.
Oleh
karena itu, mulailah sejak awal memilih dan memasuki jurusan Bimbingan dan
Konseling berupaya untuk membangun komitmen. Dengan membangun komitmen ini,
kesuksesan demi kesuksesan akan diperoleh, dan jangan lupa untuk selalu berdoa
memohon dari Allah SWT. Awali dengan doa, lakukan dan kembangkan untuk membangun komitmen Anda, sekarang dan di
sini.
*) Dosen Bimbingan dan Konseling, Ketua Pusbang LK & BK
0 komentar:
Posting Komentar