Oleh: Muslikah*
Pembangunan karakter
merupakan persoalan bangsa yang sangat mendasar, sehingga pendidikan karakter
makin disadari pentingnya bagi pengembangan sumber daya manusia suatu bangsa.
Mengingat proses pembangunan karakter memerlukan waktu yang panjang dan
berlangsung sepanjang hayat, maka bidang pendidikan merupakan wahana yang
efektif dan strategis untuk melakukan pembangunan karakter.
Jurusan
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang
mencetak calon konselor yang handal dan tangguh dalam rangka mengembangkan
individu secara optimal terutama pengembangan afektif inidividu yang tercermin
dalam karakter peserta didik. Oleh sebab itu, untuk bisa berkontribusi dalam
membangun karakter anak bangsa, seorang konselor perlu menguasai beberapa
kompetensi diantaranya kompetensi akademik dan kompetensi profesional.
Pengembangan kompetensi tersebut tercermin melalui beberapa mata kuliah yang
diajarkan kepada calon konselor. Misalnya pemahaman individu, pendidikan
karakter, konseling agama, keterampilan dasar konseling dan lain-lain baik
secara langsung maupun tidak langsung karakter konselor sedang dibentuk.
Mendidik karakter calon konselor tidak hanya mengenalkan nilai-nilai secara
kognitif, tetapi juga melalui penghayatan secara afektif dan mengamalkan
nilai-nilai tersebut secara nyata. Ada olah fikir, hati, raga, batin dan budi
sehingga mahasiswa akan memiliki karakter khas seorang konselor ketika mereka
lulus.
Konselor adalah profesi
yang sangat mulia, hal itu bisa dilihat dari kualitas pelayanan dengan niat
tulus, terbuka, sukarela dan selalu menjaga kerahasiaan klien. Dengan demikian,
ekspektasi kinerja konselor yang memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
selalu digerakkan oleh motif altruistik dalam arti selalu menggunakan
penyikapan yang empatik, menghormati keragaman, serta mengedepankan
kemaslahatan pengguna pelayanannya, dilakukan
dengan selalu mencermati kemungkinan dampak jangka panjang dari tindak
pelayanannya itu terhadap pengguna pelayanan, sehingga pengampu pelayanan
profesional yang juga dinamakan “the reflective practitioner”.
Sebagai contoh, wujud
karakter konselor terlihat ketika melayani konseli. Ada lima hal yang perlu
diperhatikan ketika konselor memberikan sikap hormat dan menghargai orang lain,
yaitu 1) menunjukkan gestur tubuh yang siap dan hormat, 2) memberikan senyum, 3) eyes contact, 4) jabat tangan
yang hangat, dan 5) kecondongan tubuh yang relatif menunjukkan sikap menghargai
orang lain.
Apabila konselor
memiliki karakter kepribadian yang mantap, maka karakter tersebut akan menjadi
teladan bagi siswa didik dan orang-orang di sekitarnya. Sebagaimana dalam teori sosial learning, belajar terjadi melalui observation learning dan vicarious learning. observation
learning, siswa meniru
perilaku gurunya dalam banyak nilai : kedisiplinan, kejujuran, komitmen,
tanggungjawab, religiusitas, kerja keras dan lain-lain. Sementara vicarious learning dengan meniru perilaku siswa lain
yang memperoleh reinforcements dari konselor. Oleh sebab itu, banggalah sebagai
calon konselor, karena Anda sebagai mahasiswa calon konselor yang kelak akan
menanamkan kebaikan kepada orang lain.
Konselor juga bisa
mengintegrasikan pendidikan karakter melalui konsep manajemen dan program yang
dibuat melalui langkah-langkah:
1. Integrasi nilai-nilai karakter dalam
perencanaan program
2. Integrasi nilai-nilai karakter dalam
pengorganisasian program
3. Integrasi nilai-nilai karakter dalam
pelaksanaan program
4. Integrasi nilai-nilai karakter dalam
pengendalian/pengawasan program
Kesuksesan pendidikan
karakter adalah tercermin dari watak dan kepribadian calon konselor serta
kemampuan untuk membentuk karakter siswa melalui teladan yang diberikan
konselor nantinya, karena sebenarnya “Konselor
berkarakter tangguh adalah konselor yang mampu membimbing dirinya sendiri”.
Sebagaimana dikemukakan
Thomas Lickona bahwa karakter sangat erat dengan nasib seseorang sebagai
berikut :
Hati-hatilah dengan pikiran anda karena pikiran anda akan
menentukan perkataan anda
Hati-hatilah dengan perkataan anda karena perkataan anda akan
menentukan perbuatan anda
Hati-hatilah dengan perbuatan anda karena perbuatan anda akan
menentukan karakter anda
Hati-hatilah anda dengan karakter anda karena karakter anda akan
menentukan nasib anda
*Dosen Bimbingan dan
Konseling Unnes
0 komentar:
Posting Komentar