Mahasiswa
Prestasi (Mapres) merupakan salah satu ajang di dunia akademik kampus yang
diselenggarakan untuk memilih mahasiswa-mahasiswa yang dinilai mempunyai
kompetensi yang komprehensif baik di bidang hardskill dan softskill. Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP), salah satu fakultas yang ada di Universitas Negeri Semarang
(Unnes) pun menggelar acara pemilihan Mapres tahun 2014 yang diikuti oleh 13
mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di FIP.
Dalam
sambutannya, Dekan FIP Unnes, Harjono mengungkapkan harapannya FIP semakin hari
semakin lebih baik, tidak hanya secara kuantitas tapi juga kualitas. Harjono
juga menyatakan keinginannya berkenaan acara ini dapat mengejawantahkan
perkataan Rektor Unnes untuk menjadikan Unnes sebagai rumah ilmu dan melahirkan
orang-orang yang mempresentasikan mahasiswa akademis. “Kegiatan ini akan
berkontribusi besar terhadap pencitraan FIP,” ungkapnya.
Dalam
acara tersebut, salah satu juri penilai, PetraKristi Mulyani mengungkapkan
pentingnya acara Mapressebagai ajang berprestasi para mahasiswa. “Acara
pemilihan Mapres tidak hanya ajang gengsi tapi lebih pada acara untuk
menunjukan prestasi mahasiswa, karena salah satu karakteristik yang harus
dimiliki oleh mahasiswa adalah keinginan untuk berprestasi,” ucap dosen lulusan
SMA N 1 Salatiga tersebut.
Disinggung
mengenai Mapres 1 FIP (Agustin), Petra mengungkapkan bahwa Agustinmemiliki
kemampuan, prestasi-prestasi tidak hanya di dalam negeri tetapi di luar negeri
yang memberikan nilai plus bagi
dirinya, karya ilmiahnya mencerminkan ide nyata yang bisa mewakili Unnes untuk
maju ke tingkat nasional.
Salah
satu peserta ajang Mapres FIP 2014 dari Jurusan Bimbingan dan Konseling, EdwindanaMareza Putra yang
biasa disapa Reza mengaku senang dan bangga bisa terpilih menjadi perwakilan
dari jurusannya. “Saya memiliki motivasi untuk berprestasi dan ingin
menunjukkan bahwa walaupun sudah semester 8 masih bisa berkontribusi untuk
jurusan,” tegasnya.
Prosedur pemilihan Mapres diawali dari tingkat jurusan,
yaitu melalui seleksi tertutup dari masing-masing jurusan dengan
mempertimbangkan IPK, karya ilmiah yang ditulis, prestasi lomba-lomba,
komunikasi Bahasa Inggris, dan selesksi pemberkasan. Para dosen dari
masing-masing jurusan akan memantau mahasiswa dan memilih mahasiswa dengan
mempertimbangkan hal-hal di atas. Kemudian dipilih 2 mahasiswa terbaik untuk
mewakili setiap jurusan. Proses selanjutnya kemudian seleksi tingkat fakultas
yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah presentasi karya ilmiah dalam
Bahasa Inggris dan mengeliminasi hingga tersisa 5 mahasiswa untuk sesi kedua
yaitu Tanya jawab mengenai currentissue dalam
Bahasa Inggris pula.
Setelah dilakukan berbagai seleksi, juri memutuskan 3
mahasiswa yang keluar sebagai juara, diantaranya adalah Agustin Anggraini dari
PGSD Ngaliyan sebagai juara 1, AldilaDiasNurfitri dari Psikologi sebagai juara
2, dan Meutia Anis dari PGSD Ngaliyan sebagai juara 3.
PetraKristi
Mulyani memberikan pesan kepada seluruh peserta mapres bagi yang menang untuk
tidak terlalu berbangga diri karena bukan berarti dia yang terbaik dalam semua
bidang, begitu pula bagi yang kalah bukan berarti mereka yang buruk dalam
segala bidang. Karena bidang-bidang yang mereka miliki (prestasi, isi karya
ilmiah, pengungkapan dalam bahasa dan pengalaman) saling melengkapi. Dan dari
setiap peserta memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. “Keinginan untuk
mencoba itu lebih penting” pesan dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris ini. (dwi, dian, mumun)
0 komentar:
Posting Komentar